"hay
des" sapamu saat melewati aku yang sedang duduk dengan kedua temanku.
Hanya
senyum yang bisa menjawab sapaanmu, lalu kamu berlalu begitu saja dari
hadapanku.
Taukah
kamu hatiku berkata 'mengapa aku begitu bodoh, menjawab "hay" lagi
aja gak bisa'
Setelah
itu aku diam, kemudian senang karena bisa mendengar suara kamu lagi, tapi
lagi-lagi aku berharap dalam hati 'kapan kamu balik buat lewat dihadapan aku
lagi?' lalu sedikit meminta untuk 'Sapa aku lagi dong' sialnya itu cuma bisa
aku ungkapkan dalam hati.
Aku selalu
melihat mu setiap hari, ada rasa senang tapi rasa kesal jauh lebih memayoritas
dalam hatiku. Bisa kah kita seperti dahulu? Ya, aku tau itu tidak mungkin,
walau katanya tidak ada yang tidak mungkin, tapi sebesar usaha aku buat nyari
perhatian kamu akan terasa sia-sia, kamu gak peka, kamu cuek, kamu udah males
kan sama aku, kamu udah bukan kamu, aku cape pada akhirnya !! Aku gak bisa
terus-terusan kaya gini, aku juga punya perasaan.
Bisakah
kita seperti dahulu? Berteman tanpa rasa canggung, seperti saat pertama kali
kita kenal, saat masa orientasi disekolah, saat kita diharuskan 5 hari untuk
bekerja sama karena satu kelompok, lalu akhirnya kita berteman baik dan selalu
saling sapa. Mengapa sekarang seperti ini? Diam, canggung, dan kaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar